Kamis, 08 Februari 2018

Cara Istiqomah

8 Tips Supaya Tetap Istiqomah Dalam Beragama dan Ketaatan
Berikut ini 8 tips yang, insya Allah, bisa membantu kita untuk menjadi pribadi yang istiqomah baik dalam agama Islam, maupun dalam ketaatan.
1. Memahami dan Mengamalkan Intisari Dua Kalimat Syahadat
Apabila kita ingin terus berada dalam agama ini, yang harus kita perhatikan pertama kali adalah rukun Islam kita yang pertama, kedua kalimat syahadat. Ketika kita sudah bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, itu artinya kita juga mengikrarkan untuk tidak akan menambah sesembahan lain atau sekutu bagi Allah serta taat kepada perintah dan ajaran yang dibawa oleh utusan-Nya, Muhammad SAW.
2. Memperbanyak Interaksi dengan Al-Quran
Allah SWT menyebutkan, bahwasannya salah satu alasan kitab suci umat Islam ini diturunkan ialah untuk meneguhkan keimanan orang-orang yang sudah beriman serta menjadi petunjuk bagi mereka. Dia berfirman,
ﻗُﻞْ ﻧَﺰَّﻟَﻪُ ﺭُﻭﺡُ ﺍﻟْﻘُﺪُﺱِ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﻟِﻴُﺜَﺒِّﺖَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻫُﺪًﻯ ﻭَﺑُﺸْﺮَﻯ ﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ
“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. ” (QS. An Nahl: 102)
Imam Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat tersebut, “Katakanlah wahai Muhammad, Al Qur’an itu adalah petunjuk bagi hati orang beriman dan obat penawar bagi hati dari berbagai keraguan.”
Biasanya, orang-orang yang tidak istiqomah dalam agama ini adalah mereka yang kurang interaksi dengan al-Quran dan malah sering berinteraksi dengan orang kafir ataupun orang-orang liberal, sekuler dan sejenisnya.
3. Mulai dari Amal-amal Sederhana
Untuk menjadi pribadi yang istiqomah dalam beramal shalih, kita perlu membiasakan dari amal-amal yang sederhana seperti bersedekah (walaupun sedikit), membantu kawan, sholat dhuha dan lain lain. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwasannya amal yang paling dicintai Allah itu adalah amal-amal yang terus istiqomah walaupun sedikit.
Dari yang sedikit ini, sedikit demi sedikit ditingkatkan hingga menjadi amalan yang besar lagi istiqomah.
4. Paksa Diri Memberikan Manfaat bagi Sesama
Beramal shalih tidak hanya amal-amal yang berkaitan dengan diri sendiri, tapi harus juga bermanfaat bagi orang di sekitar kita. Sikap terlalu mementingkan diri sendiri, walaupun dalam kebaikan, serta tidak peduli dengan orang di sekitar kita justru tidak baik, karena itu artinya kita membiarkan saudara seiman kita berada dalam kesulitan, baik dunia maupun akhirat.
Oleh karena itu, diantara yang penting untuk dilakukan agar bisa terus istiqomah beramal shalih adalah selalu berusaha membuka celah kebaikan dengan memberikan manfaat kepada saudara kita, walaupun mungkin kecil di mata kita, bisa jadi besar di mata orang yang kita bantu tersebut.
5. Tingkatkan Keyakinan Adanya Balasan di Akhirat
Allah SWT selalu memiliki cara untuk memotivasi hamba-Nya agar giat beribadah. Terkadang, motivasi itu dalam bentuk balasan di dunia yang bisa kita rasakan langsung. Akan tetapi, bisa juga balasan dari amal shalih kita Allah simpan sebagai balasan di akhirat. Untuk tetap istiqomah dalam beramal, kita harus mempercayai bahwa setiap amal baik kita pasti memiliki balasan tersendiri sebagaimana yang Allah janjikan di berbagai ayat dan hadits-hadits Nabi-Nya.
Demikian pula apabila kita mulai futur dan ingin kembali melakukan kemaksiatan, ingatlah keburukan yang akan menimpa kita di akhirat nanti. Apabila itu terlalu menakutkan, maka cukup ingat bahwa Allah akan memberikan balasan besar bagi orang-orang yang mau meninggalkan kemaksiatan karena Allah.
6. Memiliki Kawan dalam Kebaikan
Dalam beristiqomah, kadang kita memerlukan kawan yang terus mengingatkan kita mengenai amal-amal shalih atau bisa kita jadikan teladan dalam beramal. Allah SWT berfirman,
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻛُﻮﻧُﻮﺍ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻗِﻴﻦَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. ” (QS. At Taubah: 119).
Demikian pula Nabi Muhammad SAW menyampaikan pentingnya sahabat dalam kebaikan;
ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﺠَﻠِﻴﺲِ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢِ ﻭَﺍﻟْﺠَﻠِﻴﺲِ ﺍﻟﺴَّﻮْﺀِ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺻَﺎﺣِﺐِ ﺍﻟْﻤِﺴْﻚِ ، ﻭَﻛِﻴﺮِ ﺍﻟْﺤَﺪَّﺍﺩِ ، ﻻَ ﻳَﻌْﺪَﻣُﻚَ ﻣِﻦْ ﺻَﺎﺣِﺐِ ﺍﻟْﻤِﺴْﻚِ ﺇِﻣَّﺎ ﺗَﺸْﺘَﺮِﻳﻪِ ، ﺃَﻭْ ﺗَﺠِﺪُ ﺭِﻳﺤَﻪُ ، ﻭَﻛِﻴﺮُ ﺍﻟْﺤَﺪَّﺍﺩِ ﻳُﺤْﺮِﻕُ ﺑَﺪَﻧَﻚَ ﺃَﻭْ ﺛَﻮْﺑَﻚَ ﺃَﻭ ﺗَﺠِﺪُ ﻣِﻨْﻪُ ﺭِﻳﺤًﺎ ﺧَﺒِﻴﺜَﺔً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak. ”
7. Membaca Kisah Orang-orang Shalih
Diantara yang bisa memotivasi kita untuk senantiasa beramal dengan istiqomah adalah membaca kisah orang-orang yang shalih dan meneladani sikap mereka dalam beramal agama. Ini juga yang menjadi alasan mengapa Allah banyak memberikan kisah-kisah orang shalih dan para nabi di dalam Al-Qur’an. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
ﻭَﻛُﻠًّﺎ ﻧَﻘُﺺُّ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﺒَﺎﺀِ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﻣَﺎ ﻧُﺜَﺒِّﺖُ ﺑِﻪِ ﻓُﺆَﺍﺩَﻙَ ﻭَﺟَﺎﺀَﻙَ ﻓِﻲ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺤَﻖُّ ﻭَﻣَﻮْﻋِﻈَﺔٌ ﻭَﺫِﻛْﺮَﻯ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. ” (QS. Hud: 11)
8. Perbanyak Do’a Memohon Pertolongan dari Allah
Diantara sifat khas orang beriman ialah selalu memohon dan berdo’a kepada Allah agar diberi keteguhan pada kebenaran. Disebutkan di Al-Qur’an, Allah Ta’ala memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdo’a kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah Ta’ala berfirman,
ﻭَﻛَﺄَﻳِّﻦْ ﻣِﻦْ ﻧَﺒِﻲٍّ ﻗَﺎﺗَﻞَ ﻣَﻌَﻪُ ﺭِﺑِّﻴُّﻮﻥَ ﻛَﺜِﻴﺮٌ ﻓَﻤَﺎ ﻭَﻫَﻨُﻮﺍ ﻟِﻤَﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺿَﻌُﻔُﻮﺍ ﻭَﻣَﺎ ﺍﺳْﺘَﻜَﺎﻧُﻮﺍ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ ‏( 146 ‏) ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﻮْﻟَﻬُﻢْ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻥْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﺫُﻧُﻮﺑَﻨَﺎ ﻭَﺇِﺳْﺮَﺍﻓَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻭَﺛَﺒِّﺖْ ﺃَﻗْﺪَﺍﻣَﻨَﺎ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ ‏( 147 ‏) ﻓَﺂَﺗَﺎﻫُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺛَﻮَﺍﺏَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺣُﺴْﻦَ ﺛَﻮَﺍﺏِ ﺍﻟْﺂَﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﺤْﺴِﻨِﻴﻦَ ‏( 148
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak ada do’a mereka selain ucapan: ‘Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir‘. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. Ali ‘Imran: 146-148).
Islami
Tirulah Kesuksesan 8 Orang Terkaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar