BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR DI SMP
BAB I
PENDAHULUAN
Pada sekarang ini karir menjadi hal penting. Banyak sekali orang yang gagal dalam karirnya dan menjadi pengangguran. Anak muda tidak tahu bagaimana berkarir dengan baik.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu memberikan bimbingan guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, di samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Anak didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi sosok yang terampil dan mampu, sehingga siap memasuki tenaga kerja yang terampil.
Dalam usaha untuk mempersiapkan anak didiknya, sekolah diharapkan memberi layanan bimbingan. Layanan bimbingan ini bertujuan untuk memandirikan dan mempersiapkan anak didik untuk terjun ke dalam masyarakat.
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa layanan yang salah satunya adalah layanan bimbingan karir. Layanan bimbingan karir ini diharapkan dapat membina anak didik dalam memilih karirnya di masa depan, sehingga tidak kebingungan dalam memilih karir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak SMP
Sekolah Menengah Pertama yang disingkat dengan SMP merupakan jenjang pendidikan dasar SD yang memasuki anak pada usia 13-15 tahun pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Saat ini Sekolah Menengah Pertama menjadi program Wajar 9 Tahun (SD, SMP).
Lulusan sekolah menengah pertama dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (atau sederajat). Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun.
Anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat dikategorikan sebagai anak usia remaja awal. Pada umumnya ketika usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah masa remaja awal setelah mereka melalui masa-masa pendidikan Sekolah Dasar. Masa remaja awal atau masa puber adalah periode unik dan khusus yang ditandai dengan perubahan-perubahan perkembangan yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan.
Pada usia remaja awal, mereka mulai mengenal sistem baru dalam sekolah, antara lain dengan perkenalan dengan banyak guru yang memiliki berbagai macam sifat dan kepribadian. Hal ini menunjukkan perlunya kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang beragam. Mereka juga mulai mengenal berbagai mata pelajaran yang harus dipelajari dengan berbagai karakteristiknya. Di SMP belum ada masalah tentang pemilihan jurusan tetapi dapat menghadapi masalah tentang melanjutkan pendidikan.[1]
B. Karakteristik Anak SMP
1. Tugas-tugas pokok perkembangan yang harus dicapai anak , yaitu:
a. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karir.
b. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk pendidikan lanjutan.
c. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap pribadi yang mandiri.
d. Mengarahkan diri pada peranan sosial sebagai pria atau sebagai wanita.
2. Perkembangan kemampuan berpikir anak sudah pada tahap operasional formal, dimana anak sudah mulai berpikir secara abstrak, namun masih perlu bantuan dengan contoh-contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari.
3. Konsep belajar sudah mulai berkembang pada tahap pemahaman, dimana setiap informasi/konsep atau peristiwa belajar dapat dicerna oleh aspek kognitifnya sehingga mereka memperoleh pemahaman diri yang lebih baik.
4. Berada pada tahap perkembangan remaja, sedang mengalami masa pubertas dan mencari identitas diri.[2]
Ada beberapa karakteristik anak SMP yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan konseling karir. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah:
1. Karena masa SMP adalah masa transisi dari pendidikan sekolah dasar yang terstruktur dan lebih umum ke sekolah menengah yang kurang terstruktur dan lebih khusus, siswa harus diberikan kesempatan luas untuk mengeksplorasi karakteristik pribadi mereka sebagaimana halnya pilihan-pilihan pendidikan yang harus mereka pilih.
2. Karena rentangan luas dalam kematangan karir, minat, nilai, dan kemampuan merupakan cirri dari siswa SMP, beragam metode dibutuhkan untuk mengakomodir perbedaan individu.
3. Berhubung wanita lebih memungkinkan dibandingkan pria dalam membuat pilihan vokasional yang definitive, konseling karir harus dapat memastikan pilihan-pilihan tersebut dibuat dengan sengaja dan atas dasar informasi akurat dan relefan.
4. Sangat mendasar bagi perubahan cepat yang dialami siswa di SMP adalah pencarian identitas diri. Oleh sebab itu, program konseling, program harus mendorong siswa untuk mengeksplorasi perasaan, kebutuhan dan ketidakpastian mereka sebagai dasar untuk mengevaluasi pilihan pendidikan dan pekerjaan mereka. Klarifikasi nilai-nilai dan proses serupa lainnya sangat membantu dalam kaitan ini.[3]
C. BIMBINGAN DAN KONSELING KARIER DI SMP
Bimbingan karir di SMP merupakan kelanjutan dari bimbingan karir di SD,Bimbingan dan konseling karir di SMP merupakan proses bantuan yang diberikan oleh konselor sekolah kepada siswa dalam rangka pemberian informasi tentang karir sehingga dapat membina sikap dan apresiasinya terhadap jenis pendidikan, jenis pekerjaan, sehingga muncul kesadaran pada diri siswa untuk memilih pekerjaan dan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki.[4]
D. TUJUAN BK KARIR
Tujuan umum bimbingan dan konseling karir di SMP/SLTP adalah memberikan kesempatan pada siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam suatu proses yang dapat mengungkapkan berbagai macam karir. Melalui proses tersebut diharapkan siswa menyadari dirinya, kemampuannya, dan hubungan antara keduanya dengan berbagai karir dalam masyarakat.
Adapun tujuan khusus bimbingandan konseling karir di SMP adalah:
1. Memahami lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan diri para siswa.
2. Membina kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada diri pribadi siswa.
3. Mengenal berbagai jenis sekolah lanjutan tingkat menegah atas (SMA/MA).
4. Mengenal berbagai jenis pekerjaan.
5. Memberi penghargaan yang obyektif dan sehat terhadap dunia kerja.[5]
Menurut Herr tujuan bimbingan dan konseing karir disekolah lanjutan pertama ialah:
1. Mencapai pemahaman yang realistik terhadap dirinya.
2. Mengembangkan keterampilan dalam menggunakan berbagai sumber informasi tentang diri, pendidikan, dan okupasional.
3. Merencanakan program sekolah lanjutannya yang didasarkan pada informasi yang akurat, tujuan-tujuan karir, dan penilaian diri.[6]
E. FUNGSI BK KARIR DI SMP
Adapun fungsi bimbingan dan konseling karir di SMP adalah:
1. Memberikan arahan kepada siswa agar mempunyai wawasan awal yang objektif tentang pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan.
2. Memberikan bekal tambahan dalam melalui masa peralihan yang sistematis dari status siswa menjadi anggota masyarakat yang produktif.
3. Memberikan kesempatan untuk mengenal serta membina sikap, minat, dan nilai terhadap dunia kerja.[7]
F. PRINSIP PELAKSANAAN BK KARIR
Adapun prinsip pelaksanaan BK Karir adalah:
1. Bimbingan karir ditujukan bagi semua siswa (individu) baik di taman kanak-kanak (TK), SD, SMP, SMA atau pendidikan dewasa.
2. Bimbingan karir merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa (individu) yang sedang dalam proses berkembang.
3. Bimbingan karir menekankan pada hal-hal yang positif.
4. Hakikat pola karir ditentukan oleh tingkat sosial ekonomi orangtua peserta didik, kemampuan mental dan ciri-ciri kepribadian.
5. Bimbingan karir merupakan usaha bersama.
6. Informasi mengenai karir akan membantu dalam pemilihan karir.
7. Setiap karir memerlukan pola khas daripada kemampuan, minat dan sifat kepribadian.
8. Informasi mengenai diri sendiri berpengaruh terhadap pemilihan karir.[8]
G. TEKNIK DAN KEGIATAN BK KARIR DI SMP
Sebagaimana halnya dalam BK Karir di SD yang memiliki strategi BK Karir, kegiatan yang sama juga dimiliki oleh sekolah menengah pertama. Ternik tersebut dikelompokkan kedalam tiga kelompok besar, yaitu:
1. Curriculum infusion
a. Bagi siswa ke dalam kelompok kecil kemudian dorong mereka untuk berkompetisi menyebutkan nama-nama pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang paling banyak.
b. Dengan memberikan daftar kegiatan (hobi, olahraga, dll), seluruh siswa membedakan antaran kegiatan mana yang membutuhkan keterampilan anatara pribadi dan mana yang bukan.
c. Ajarkan siswa tentang kebiasaan belajar yang baik dan hubungkan dengan kebiasaan kerja yang baik.
d. Tugaskan siswa mencari iklan lowongan kerja didalam Koran untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin.
2. Decision-making and Acquistion of Career Information
a. Rekam wawancara simulasi antara konselor dan siswa yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan atau beberapa aspeknya. Tugaskan siswa untuk menyimak dan mendiskusikan pandangan mereka terhadap apa yang tengah berlangsung.
b. Melalui konseling individu dan kelompok, tugaskan siswa untuk mengembangkan kriteria yang digunakan dalam mengeksplorasi pekerjaan.
c. Ciptakan serangkaian poster yang menggambarkan wanita melakukan beragam pekerjaan, dan pria dalam pekerjaan sebagai perawat, sekretaris dan sejenisnya.
d. Tugaskan siswa menuliskan 10 pekerjaan yang memerlukan keterampilan sosialisasi (misalnya: guru, salesperson).
3. Community Invelvement
a. Tugaskan siswa untuk merekam sebuah wawancara dengan seorang pekerja yang pekerjaan sudah menunjukkan eksistensi dalam 10 tahun terakhir sebagai akibat dari berkembangnya teknologi ilmiah.
b. Tugaskan siswa untuk melibatkan diri dalam sebuah pekerjaan sukarela untuk pelayanan masyarakat di rumah sakit, dll. Diskusikan pengalaman mereka dalam menolong orang lain dikelas dan eksplorasi pekerjaan potensi terkait.
c. Hadirkan konselor untuk pelayanan tenaga kerja setempat untuk berbicara dengan siswa tentang pekerjaan yang tersedia bagi mereka dalam masyarakat.
d. Dengan memberikan kesempatan untuk mengamati seorang individu yang berpengalaman dan seorang peserta pelatihan dalam suatu kelompok pekerja tertentu, tugaskan siswa membanding sedikitnya 5 tingkat kemampuan yang berbeda antara dua individu tersebut ketika mereka melakukan pekerjaannya.[9]
H. MATERI POKOK BIMBINGAN KARIR DI SMP/SLTP
Ada lima materi pokok bimbingan dan konseling karir di SMP, yaitu:
1. Pengenalan konsep diri berkenaan dengan bakat dan kecenderungan pilihan karir/jabatan serta arah pengembangan karir.
2. Pengenalan bimbingan karir khususnya berkenaan dengan pilihan pekerjaan.
3. Orientasi dan informasi jabatan dan usaha untuk memperoleh penghasilan.
4. Pengenalan berbagai jenis lapangan pekerjaan yang dapat dimasuki tamatan SMP.
5. Orientasi dan informasi pendidikan menengah sesuai dengan cita-cita melanjutkan pendidikan dan pengembangan karir.[10]
I. STRATEGI LAYANAN KONSELING KARIR DI SMP
Strategi yang digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling karir adalah dengan konseling kelompok dan diskusi kelompok. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Selain strategi yang telah diuraikan strategi pelaksanaan pada layanan dasar dapat berupa klasikal, bimbingan kelompok, pada layanan responsif meliputi konseling kelompok, konseling individual, konsltasi, sedangkan pada perencanaan individual dapat berupa konseling individual, dalam bimbingan kelompok atau klasikal dapat diberikan dengan cara berkunjung ke perindustrian, mengikuti pemeran-pemeran tentang karir, mencari informasi tentang jenjang pendidikan selanjutnya. Sedangkan dalam konseling kelompok dan konseling individual dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan dari siswa (dapat bersifat insidental).
Menurut Sears-Jones menambahkan tentang strategi tentang yang dapat digunakan untuk memberikan layanan konseling karir pada siswa SMP antara lain:
Siswa dapat menggunakan waktu fungsinya dengan bekerja pada orangtuannya.
Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolahnya.[11]
J. PAKET-PAKET BK KARIER DI SEKOLAH
Secara garis besar pemberian bimbingan karir dapat dilakukan melalui:
1. Model buku paket
Departemen pendidikan dan kebudayaan RI telah menyiapkan paket bimbingan karir yang terdiri dari :
a. Paket I
Tentang pemahaman diri yang berisi pokok - pokok materi meliputi :
1) Pengantar pemahaman diri
2) Bakat / kemampuan / potensi
3) Minat
4) Cita - cita / gaya hidup
Secara garis besar pelaksanaan paket I adalah untuk setiap sub topik diawali dengan penjelasan dari guru pembimbing tentang arti dari masing -masing sub topik dengan memberikan contoh-contoh. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas- tugas yang telah ditetapkan pada lembar kerja atau lembar tugas. Tugas pembimbing memberikan bantuan pemecahan masalah bila ada yang dialami siswa. Demikian sub topic I – IV sehingga akhirnya setiap siswa diharapkan dapat tercapai keadaan “memahami dirinya sendiri “.
b. Paket II
Tentang nilai - nilai yang terdiri dari :
1) Nilai - nilai kehidupan
2) Saling mengenal nilai - nilai orang lain
3) Pertentangan nilai-nilai dalam diri
4) Pertentangan nilai-nilai pribadi dengan orang lain
5) Nilai-nilai yang bertentangan dengan kelompok masyarakat
6) Bertindak atas nilai-nilai pribadi
Siswa mencatat tentang nilai-nilai yang ada pada dirinya, pada orang lain yang berbeda dengan dirinya, yang ada pada masyarakat dan akhirnya siswa dilatih untuk dapat bertindak atas nilai-nilai pribadinya
c. Paket III
Tentang pemahaman lingkungan yang terdiri dari :
1) Informasi pendidikan
2) Kekayaan daerah dan pengembangannya
3) Informasi jabatan
Diharapkan siswa dapat memilih alternative jabatan yang dianggap paling baik untuk dirinya pada masa yang akan datang.
d. Paket IV
Tentang hambatan dan mengatasi hambatan yang terdiri dari ;
1) Faktor pribadi
2) Faktor lingkungan
3) Manusia dan hambatan
4) Cara–cara mengatasi hambatan
Siswa dapat mengambil kesimpulan untuk memilih alternative cara mengatasi hambatan (meskipun pada waktu lain masih dapat pula berubah pengambilan alternative itu, tetapi setidaknya latihan ini dapat meningkatkan rasa harga diri dan percaya diri sendiri).
e. Paket V
Tentang merencanakan masa depan meliputi :
1) Menyusun informasi diri
2) Mengelola informasi diri
3) Mempertimbangkan alternative
4) Keputusan dan rencana
5) Menciptakan masa depanku
Setiap siswa memiliki prospek masa depan yang dicita – citakannya setelah melalui proses penyelesaian paket demi paket.
Paket I–paket V dirancang untuk diselesaikan dalam satu tahun, pada tahun pertama baik di SMA, SMP, umum. Dengan kata lain, paket adalah bentuk penyelengaraan bimbingan karier yang menggunakan ancangan pembelajaran (Depdikbud, 1984). Bimbingan karier dengan buku paket bermanfaat bagi salah satu cara pemberian layanan. Meskipun demikian, bimbingan karier dengan buku paket ini mengandung segi kelemahan. Kelemahan itu terdapat di dalam buku paket itu sendiri dan di dalam pelaksanaannya. Keberatan pokok adalah kurangnya dukungan sistem bagi pelaksanaannya di sekolah dan daerah.
2. Model non buku paket
Bimbingan karir dengan buku paket merupakan cara baru dalam penyajian dan pendekatan. Sebelum model paket, bimbingan karir telah pula diberikan melalui beberapa cara antara lain :
1. Pengajaran Unit (Unit Teaching)
Yaitu bimbingan karir yang dilaksanakan melalui pengajaran unit, baik secarakhusus maupun terintegrasi dengan kegiatan kurikuler.
2. Hari Karir (Career day)
Yaitu pada hari–hari tertentu yang dipilih dan ditetapkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitanan dengan pemahamn diri dan pengembangan karir, sehingga diharapkan setelah melalui proses yang cukup setiap siswa akan memiliki bekal menghadapi masa depan optimis, percaya pada diri sendiri dan penuh kreatifitas. Kelemahan hari karier adalah acara ini bisa mengganggu jalannya pelajaran sehari-hari. Untuk mengatasi kelemahan ini hari karier diselenggarakan dengan mengambil waktu yang lebih pendek sekali acara.
3. Kegiatan Homeroom
Yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dalam kelas bersama guru atau pembimbing atau wali kelas dengan menciptakan situasi seperti di rumah sehingga terdapat hubungan yang intim dan terbuka serta menyenangkan. Tujuan kegiatan ini adalah :
Bentuk kegiatannya bisa bervariasi atau berbeda-beda, tetapi isi kegiatannya dan maksudnya sama.
a. Untuk lebih memahami siswa
b. Mengadakan hubungan yang lebih akrab dengan siswa
c. Untuk membantu kesulitan dan kebutuhan siswa
1) Sistem perwalian kelas di SMP dan SMA
2) Sistem mentor atau tutor di perguruan tinggi
3) Sistem penuntun di pendidikan ketentaraan
4) Sistem guru kelas untuk SD
Pelaksanaan Homeroom ada 2 macam yaitu :
1) Kelompok tetap
Membutuhkan kemampuan yang menyeluruh dari guru atau wali kelompok / guru pembimbing
2) Kelompok bertukar
Setiap kali pembimbingan diberikan oleh guru/wali kelompok/guru pembimbingyang berbeda. System ini pengelolaanya lebih sulit, tetapi guru pembimbing dapat mengadakan spesialisasi.
4. Karyawisata
Yaitu melalui kunjungan-kunjungan ke berbagai obyek tertentu yang ada kaitannya dengan pengembangan karier siswa.dalam kegiatan ini siswa diberi tugas yang disesuaikan dengan kecakapan dan tingkat tanggung jawab, kebutuhan dan minatnya. Untuk melaksanakan karyawisata dilakukan 3 langkah yaitu :
a. Persiapan Karyawisata berupa diskusi menentukan obyek, pembagian tugas, dan mengumpulkan informasi.
b. karyawisata dengan mengamati, wawancara, mencatat, dan menggambar.
c. Pengolahan hasil karyawisata berupa pembuatan laporan.
5. Ceramah Narasumber
Yaitu ceramah yang diberikan oleh narasumber yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan yag sesuai dengan kebutuhan dalam rangka pengembangan karir.
6. Wawancara dengan Pekerja
Dilakukan oleh siswa secara langsung terhadap mereka yang terlibat langsung dengan sesuatu jenis pekerjaan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang suatu karir tertentu sehingga dapat mengembangkan konsep diri siswa.
7. Latihan Kerja
Yaitu suatu kesempatana tertentu siswa mengadakan latihan-latihan dalam kariri tertentu pada tempat kerja tertentu. Atau baiasanya disebut magang.
8. Kegiatan Kurikuler
Yaitu dalam bagian dari proses belajar mengajar bidang studi tertentu di dalamnya ada bagian yang bersifat kerja atau ketrampilan tertentu yang secara otomatis mampu merangsang siswa untuk berkarya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Selain cara-cara diatas dapat pula pemberian bimbingan karir dengan mengingat situasi dan kondisi di sekolah, anak yang bersangkutan, lingkungan. Kegiatan bimbingan karir lainnya meliputi :
a. Inventarisasi pribadi
b. Pemahaman dunia kerja
c. Orientasi dunia kerja
d. Konseling dan pengambilan keputusan karir
e. Penempatan
f. Tindak lanjut dan Evaluasi
g. Kurikulum dan Bimbingan karir
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan penyesuaian dan pengembangan dengan penerapan jenjang dan jenis sekolah yang ada. Hal yang dipertimbangkan dalam penyesuaian adalah faktor siswa, tahap-tahap perkembangan siswa dan kebutuhan kelompok.[12]
BAB III
PENUTUP
Bimbingan karir di SMP merupakan kelanjutan dari bimbingan karir di SD,Bimbingan dan konseling karir di SMP merupakan proses bantuan yang diberikan oleh konselor sekolah kepada siswa dalam rangka pemberian informasi tentang karir sehingga dapat membina sikap dan apresiasinya terhadap jenis pendidikan, jenis pekerjaan, sehingga muncul kesadaran pada diri siswa untuk memilih pekerjaan dan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki.
Tujuan BK Karir di SMP adalah memberikan kesempatan pada siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam suatu proses yang dapat mengungkapkan berbagai macam karir. Melalui proses tersebut diharapkan siswa menyadari dirinya, kemampuannya, dan hubungan antara keduanya dengan berbagai karir dalam masyarakat.
Fungsi BK Karir di SMP adalahmemberikan arahan kepada siswa agar mempunyai wawasan awal yang objektif tentang pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan.
Prinsip pelaksanaan BK Karir adalah bimbingan karir ditujukan bagi semua siswa (individu) baik di taman kanak-kanak (TK), SD, SMP, SMA atau pendidikan dewasa, bimbingan karir merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa (individu) yang sedang dalam proses berkembang, bimbingan karir menekankan pada hal-hal yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
Hadiarni. Konseling Karir. Batusangkar: STAIN Batusangkar Press. 2009.
Nathan Robert dan Linda Hill. Konseling Karir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.
Sukardi Ketut Dewa. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. 2008.
Walgito Bimo. Bimbingan dan Konseling Studi dan Karir. Yogyakarta: ANDI. 2010.
http://BK13101.blogspot.co.id/2015/01/Konseling
http://BKKarir.blogspot.co.id/2013/05/BimbingandanKonseling
http://Yulliasurriaunnes.blogspot.co.id/2012/2013